Powered By Blogger

Senin, 31 Agustus 2009

Arti & Makna Lagu Tak Gendong Kemana - Mana & BTT Wasiat untuk indonesia dari mbah Surip..

Porong 2015

Sumber: http://public. kompasiana. com/2009/ 08/11/porong- 2015/


“Bila kita mencermati delapan tujuan dalam MDGs (Millenium Developmnet Goals), maka upaya pemberdayaan perempuan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Mengingat sebagian besar dari tujuan yang hendak dicapai terkait langsung dengan kondisi hidup perempuan,” tutur Menteri Koordinasi dan Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie, seperti ditulis berbagai media massa, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Dialog Nasional Perempuan dan Pencapaian MDGs di Kantor Kementerian Koordinator Kesra, Jakarta, tahun 2007 silam.


Hanya berselang setahun setelah Menko Kesra Aburizal Bakrie mengeluarkan pernyataan perlunya pemberdayaan perempuan itu, seorang Ibu yang sejak Mei 2006 menjadi korban lumpur Lapindo menghembuskan nafas terakhir. Ibu Jumik, perempuan berusia 52 tahun itu, meninggal dunia setelah sekian lama menderita sakit di perutnya.


Kemiskinan yang melilit kehidupannya sebagai korban Lapindo membuat keluarga Ibu Jumik tak mampu membayar ongkos perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. Ibu Jumik pun dirawat dengan menggunakan pengobatan tradisional. Di saat pemerintah dan korporasi yang terkait dengan semburan lumpur di Porong, Sidoarjo tak mempedulikannya, Tuhan membebaskan Ibu Jumik dari lilitan kemiskinan dan statusnya sebagai korban lumpur dengan memanggilnya menuju alam kubur.


Bukan hanya Ibu Jumik yang mengalami nasib seperti itu. Banyak sekali korban lumpur, baik perempuan ataupun laki-laki dari berbagai usia, yang mengalami nasib serupa. Hampir tiga tahun semburan lumpur Lapindo merampas hak-hak dasar korban lumpur untuk hidup layak seperti manusia lainnya.


Betapa tidak, semburan lumpur Lapindo bukan saja telah menenggelamkan rumahnya namun juga mengubur aksesnya terhadap air bersih dan udara yang sehat. Air bersih yang sebelum munculnya semburan lumpur Lapindo dapat dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci sekarang sudah tidak layak lagi digunakan.
Sri Mulyowati, perempuan berusia 48 tahun, seperti ditulis di web korban lumpur, mengatakan bahwa air sumur di rumahnya telah berubah keruh dan berbau.

Padahal sebelum adanya semburan lumpur Lapindo, air tanah di rumahnya sangat bagus. Kondisi air yang buruk membuat warga korban lumpur harus membeli air setiap hari.


Mungkin warga korban lumpur masih bisa memanfaatkan air bersih dengan cara membeli eceran, namun untuk menghirup udara sehat, korban lumpur benar-benar tidak punya pilihan lagi. Setiap hari mereka terpaksa harus menghirup udara yang telah tercemar.


Buruknya kualitas udara di Porong, terlihat dari membengkaknya penderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Data dari Puskesmas Porong menyebutkan bahwa terjadi peningkatan penderita ISPA sejak tahun 2006. Setelah muncul semburan lumpur Lapindo hingga tahun 2008 tercatat telah 46 ribu orang menderita penyakit ISPA.


Penyakit ganguan pernafasan juga telah menimbulkan korban jiwa di Porong, Sidoarjo. Setidaknya telah ada empat orang yang meninggal akibat gangguan pernafasan. Ada Bapak Sutrisno, Bapak Yakup dan istrinya serta Unin Qoirotul, seorang remaja usia 15 tahun yang meninggal dunia akibat gangguan pernafasan.

Celakanya, kini muncul semburan-semburan gas liar di rumah-rumah penduduk. Gas-gas tersebut berbahaya jika terhirup oleh sistem pernafasan manusia.
Setalah muncul semburan lumpur Lapindo, kawasan Porong dapat dikatakan tidak layak lagi untuk dihuni manusia. Bukan saja karena ancaman penurunan permukaan tanah namun juga karena racun yang terkandung dalam lumpur Lapindo.


Penelitian Departemen Pekerjaan Umum, yang jarang dikutip media, mengungkapkan bahwa kandungan senyawa kimia Fenol dalam air lumpur Lapindo telah melebihi baku mutu limbah cair yang diperkenankan olah Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 45 tahun 2002. Sempel air dari lumpur Lapindo itu diambil dari salah satu rumah penduduk dan di sebelah utara Tol Porong-Gempol. Fenol adalah sejenis senyawa kimia yang pada kadar tertentu bisa merusak jaringan saraf manusia.


Buruknya kondisi di Porong setelah muncul semburan lumpur Lapindo seperti tamparan keras bagi pemerintah yang berniat memenuhi target MDGs pada tahun 2015. Pernyataan Menko Kesra Aburizal Bakrie terkait dengan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam mencapai target MDGs pun terasa hanya sekedar jargon ketika kita melihat makin buruknya kondisi kehidupan perempuan-perempuan yang menjadi korban lumpur di Porong.


Padahal salah satu target MDGs itu adalah menjamin keberlanjutan lingkungan serta merehabilitasi sumber daya alam. Dalam MDGs ditargetkan jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum berkurang setengahnya. Sementara yang terjadi di Porong adalah sebaliknya, kian hari kian banyak orang yang tidak mendapatkan akses air bersih.

FROM : Fw: [tl-undip] Trs: [K3_LH] Porong 2015
Senin, 31 Agustus, 2009 09:36
Dari:
Pengirim ini DomainKeys-nya telah diverifikasi
"christina retno anggraini"
Melihat detail kontak
Kepada:
"anteng isdiati" , "Ika Anggun" , "Hariz Achmad" , "Bayu Hidayat" , "Bibit Unggul" , "soedib bondowoso" , "Krisnanto Pambudi" , "Damar Juniores" , ditya_86as@yahoo.co.id, "dwi yudi" , "niang" , "Gelys_aah gelys_aah" , hasya.syarifuddin@hotmail.com, "ikie putri" , "Masri ipan" , "jefri" , "mb..henis..." , meizar99@gmail.com, "yuni suprihatin" , "Purwanto Hadi Saputro" , ratihby@yahoo.com, sartiko@yahoo.com, raharjoassigit@yahoo.com, ucy_dah@yahoo.co.id, yun_far05@yahoo.com...lanjut

Arti dan Makna BANGUN TIDUR TIDUR LAGI & TAK GENDONG KEMANA MANA by Dimaz P.S


mba ... aq baca malam2 bgun tdur ttg porong sidoarjo ....uh... kyaknya jadi ikut ngerasain bgt penderitaanya... tragis y mba... gmana ya gk ada penyelesaianya mgk bener juga para teroris pengen bikin negara ndiri khusunya negara islam karena banyak hak2 org miskin semakin terampas ... lbh lagi pulau bnyak di jual dan di kuasai orang asing bahkan gk ada ketegasan tentang masalah pengakuan hak milik indonesia yang di cap milik malaysia indonesia cukup puas dengan permintaan maaf tok....bahkan prita mulyasari aja yang cuma curhat aj bisa nyaris di penjara dan sudah mengalami tekanan mental ( berarti kebebasan berpendapat dah gk ada y mba)... dan lbh lagi msh mudah melihat praktek2 koruptor di lembaga pemerintahan... Suap,bahkan Tim yang Nota bene seharusnya meng audit dll mlh lbh menyukai Wisata Kuliner dan Karaoke dan alhasil mgk gk ada 2% dari hasil korup orang2yang di Audit cukup menyelamatkan kekayaan dan harga diri mereka di khalayak ramai Waw... Indonesiaku ... Bangkitlah.....
mbah surip bener juga karena semua di indonesia ironis jadi cukup ha....ha....ha....aja n gk usah kerja gk ada guna cukup bangun tidur tidur lagi...itupun klo gk lupa ya senam pagi biar badan tetap fit mba klo lupa ya tidur lagi aja....dan rasa2nya selama ini qt semua sudah cukup senang dengan gendongan gk pengen jalan sendiri.... cukup menggunakan produk2 negara lain, gk kreatif sekarang coba liat aja di pantat lo punya barang2 elektronik pasti tulisanya made in japan ,china, korea malaysia,dll atau lbh tragis lagi lo punya ponakan umuran SD biasa beli mainan plastik harga Rp. 500,- s/d >Rp.10.000,- liat ja gk da yang tulisanya made in indonesia, pasti made in China ... tu juga sebenernya mengajarkan pada generasi penerus untuk tdk kreatif dengan membeli produk negara tetengga padahal katanya CINTAI PRODUK DALAM NEGERI...Wah emang Bener mbah surip Enak to...mantep to... Kalo di gendong kemana - mana tar gak tau klo di turunin dari gendongan masih bisa jalan ndirri gk.......